Latest News

7 Cara Mudah Hindari TB

 

Senam tb

Oleh : drabudik


Hari ini 24 Maret ditetapkan sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia. Yang Pada tahun 2023 ini dengan optimis mengangkat tema global 'Yes! We can End TB'. Seluruh warga dunia diyakinkan agar bisa mengakhiri atau memberantas TB agar lenyap dari muka bumi ini.


Di negeri ini, tema untuk mencegah dan mencapai eliminasi TB itu disesuaikan menjadi 'Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!'. 


Tema ini dipilih untuk membawa harapan bahwa kita memiliki kekuatan bersama untuk mengakhiri TBC pada tahun 2030 dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Tema ini dibuat dan disepakati dengan semangat luar biasa yang dilakukan pada tahun 2022 oleh beberapa Negara Beban Tinggi TBC. termasuk Indonesia. Tema ini juga berpusat pada peningkatan keterlibatan orang yang terdampak TBC, komunitas dan masyarakat sipil yang memimpin gerakan pemberantasan TBC.


Sejak 3 tahun yang lalu, hampir semua penyakit seakan tenggelam, kurang atau tidak diperhatikan atau tersingkirkan oleh adanya penyakit pendatang baru yang sangat ganas. Hal demikian dikarenakan oleh ditetapkannya dunia dalam kondisi pandemi yang disebabkan covid-19. Sejak 11 Maret 2020 ini pula hampir semua insan kesehatan fokus pada penyakit yang berasal dari Wu Han Cina tersebut.


Saat ini insyaAllah pandemi sudah berlalu, walau kita tetap memasang kewaspadaan yang tinggi. Sudah saatnya pula, kita ‘kembali’ lebih memperhatikan penyakit yang lain, yang juga membahayakan. Apalagi penyakit ini menyerang paru dan penyebarannya juga melalui saluran napas.


Penyakit TB ini termasuk khusus, baik jenis penyakitnya maupun cara penanganan termasuk obatnya serta sikap dan dukungan keluarga. Berikut ini sedikit info yang terkait dengan tuberkulosis.


TB yang dulu dikenal dengan TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya : tulang, kelenjar, kulit, dll). TB dapat meyerang siapa saja, terutama usia produktif/masih aktif bekerja (15-50 tahun) dan anak-anak. TB dapat menyebabkan kematian. Apabila tidak diobati, 50% dari pasien TB akan meninggal setelah 5 tahun. TB bukan penyakit turunan, bukan disebabkan oleh kutukan ataupun guna-guna.



Gejala utama TB adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Gejala lain TB adalah dahak bercampur darah, batuk darah, sesak napas, badan lemas, dada terasa nyeri, demam meriang lebih dari sebulan, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik.


Setelah dinyatakan positif TB, pasien diberi obat yang harus diminum secara teratur sampai tuntas selama 6-8 bulan. Penyakit TB dapat menyebabkan kematian jika tidak diberi obat. Selama masa pengobatan diperlukan pemeriksaan dahak pada tahap awal pengobatan, 1 (satu) bulan sebelum masa pengobatan berakhir, akhir pengobatan. Obat TB diberikan secara gratis dan dapat diperoleh di puskesmas/rumah sakit.


Untuk mencegah penularan kepada orang sehat, seorang pasien TB hendaknya :

1. Minum obat anti TB (OAT) secara lengkap dan teratur sampai sesembuh.

2. Menutup mulut pada waktu batuk dan bersih

3. Cuci tangan dengan sabun setelah tangan digunakan untuk menutup hidung/mulut pada waktu batuk dan bersin.

4. Ventilasi yang cukup, sehingga udara segar dan sinar matahari masuk ke dalam rumah.

5. Mengusahakan sinar matahari masuk ke ruang tidur. Menjemur alat-alat tidur sesering mungkin, karena kuman TB mati oleh sinar matahari.

6. Tidak meludah di sembarang tempat, tetapi meludah di tempat tertentu seperti kaleng tertutup yang sudah diisi dengan sabun, karbol atau lisol. Buanglah dahak tersebut ke lubang WC atau timbun ke dalam tanah di tempat yang jauh dari keramaian.

7. Bagi orang di sekitar pasien TB, agar menjaga daya tahan tubuhnya dengan makan makanan yang bergizi dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.


Bagi Keluarga, Kader Dan Lingkungan Pasien TB

Anjurkan orang yang mempunyai gejala TB untuk segera memeriksakan diri ke sarana pelayanan DOTS (Directly Observe Treatment Shortcourse).

Awasi pengobatan sampai sembuh atau selesai.

Ajarkan dan anjurkan perilaku hidup bersih dan sehat tanpa TB.

Imunisasi BCG bagi balita untuk mencegah TB berat (misalnya : TB selaput otak dan TB paru berat)



Itulah penyakit yang ‘setara’ dengan covid-19, yang seharusnya perlakuannya juga sama. Kita harus menghadapinya dengan cara melakukan ProKes 3M, karena cara penularan juga bisa dari udara yang tercemar oleh hembusan nafas si sakit. Dengan selalu memakai masker, diri kita terjaga dan orang lain juga akan terjaga.


Semoga kita selalu sehat. (Abk)

No comments:

Post a Comment

Suara Medika Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by 5ugarless. Powered by Blogger.