Latest News

Autisme Deteksi Dini Tanda dan Gejala ini

 

RS PKU Cepu

Setiap tanggal 2 April ditetapkan dunia sebagai Hari Peduli Autisme Dunia. Dan pada tahun 2023 ini, memilih tema 'Transformation : Toward a Neuro-Inclusive World for All', dengan terjemahan bebas 'Transformasi : Menuju Dunia Neuro-Inclusive untuk Semua'.


Dengan tema itu, masyarakat dunia berharap semakin banyak orang yang dapat menerima dan mengapresiasi kontribusi positif yang dilakukan oleh orang yang menyandang autisme. Dengan mengenali dan memahami secara komprehensif, harapan itu akan bisa terwujud.


Autisme atau gangguan spektrum autisme (GSA) adalah kondisi neurobiologis yang mempengaruhi perkembangan dan fungsi otak individu. Orang dengan autisme dapat memiliki kesulitan dalam berkomunikasi, berinteraksi sosial dan menunjukkan perilaku yang terbatas, berulang dan stereotipikal.


Sebaiknya kita mengenali dan lebih memahami beberapa tanda dan gejala autisme yang umum antara lain :


1.Kesulitan dalam berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain.


2.Kesulitan dalam memahami ekspresi wajah dan bahasa tubuh.


3.Kesulitan dalam membentuk dan mempertahankan hubungan sosial.


4.Kesulitan dalam bermain atau berfantasi seperti anak-anak seumurannya.


5.Minat yang sangat terfokus pada objek atau topik tertentu.


6.Sensitivitas terhadap rangsangan seperti suara, cahaya, atau aroma tertentu.


7.Perilaku yang berulang-ulang seperti menggelengkan kepala, memutar benda-benda, atau memainkan benda-benda dalam cara yang khas.


Meskipun tidak ada satu penyebab pasti untuk autisme, beberapa faktor risiko yang diketahui antara lain faktor genetik, lingkungan, dan interaksi kompleks antara keduanya. Pada saat ini, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan autisme, namun terapi dan intervensi dapat membantu individu dengan autisme untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi, interaksi sosial, dan berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.


Penyebab pasti autisme belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor risiko yang diketahui dapat mempengaruhi perkembangan dan gejala autisme, antara lain :


Faktor Genetik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat memainkan peran penting dalam perkembangan autisme. Individu dengan saudara kandung atau keluarga dekat lainnya yang memiliki autisme memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.


Gangguan Neurologis

Beberapa studi menunjukkan bahwa perubahan dalam struktur atau fungsi otak dapat memainkan peran dalam perkembangan autisme.


Paparan Lingkungan

Beberapa faktor lingkungan seperti infeksi, bahan kimia beracun atau keracunan logam berat dapat mempengaruhi perkembangan otak dan meningkatkan risiko autisme.


Komplikasi Kehamilan atau Kelahiran

Beberapa komplikasi yang terkait dengan kehamilan atau kelahiran seperti infeksi, trauma, atau kekurangan oksigen dapat meningkatkan risiko autisme.


Namun, tidak semua individu dengan autisme memiliki faktor risiko yang sama. Faktor risiko ini juga tidak selalu menyebabkan autisme, dan bukan semua individu dengan faktor risiko akan mengembangkan kondisi ini. Oleh karena itu, lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami penyebab pasti dari autisme.


Penelitian terkait Autisme oleh para pakar terus dilakukan. Tetapi sampai saat ini, belum ada obat atau pengobatan yang dapat menyembuhkan autisme. Namun, terapi dan intervensi yang tepat dapat membantu individu dengan autisme untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi, interaksi sosial, dan berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.


Beberapa jenis dan kelompok terapi yang dapat membantu individu dengan autisme antara lain : 


Terapi Perilaku dan Komunikasi

Terapi ini bertujuan untuk membantu individu dengan autisme mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi mereka. Terapi ini dapat melibatkan pelatihan keterampilan sosial dan komunikasi, intervensi perilaku, dan terapi bicara.


Terapi Okupasi

Terapi ini bertujuan untuk membantu individu dengan autisme meningkatkan keterampilan hidup sehari-hari, seperti mandi, berpakaian, dan makan sendiri. Terapi ini dapat melibatkan pelatihan keterampilan hidup sehari-hari, terapi seni dan musik, dan penggunaan alat bantu.


Terapi Pengobatan

Beberapa individu dengan autisme dapat membutuhkan pengobatan untuk mengatasi gejala-gejala seperti kecemasan, hiperaktif atau perilaku yang menantang. Obat-obatan seperti antidepresan, antipsikotik atau obat penenang dapat digunakan dalam terapi ini, walau tidak harus.


Terapi dan intervensi dapat membantu individu penyandang autisme untuk meningkatkan keterampilan sosial dan kemampuan fungsional mereka. Sehingga mereka dapat hidup secara lebih mandiri dan berpartisipasi dalam masyarakat. Namun, karena autisme adalah kondisi seumur hidup, terapi dan intervensi mungkin perlu dilakukan secara terus-menerus selama masa hidup seseorang dengan autisme.


Langkah preventif akan lebih baik dari pada kuratif. Tetapi sampai saat ini, belum ada cara pasti untuk mencegah autisme, karena penyebab pastinya belum diketahui. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya autisme pada anak-anak, antara lain :


Menjaga Kesehatan Selama Kehamilan

Memastikan ibu hamil mendapatkan perawatan prenatal yang tepat, seperti makan makanan yang sehat, berolahraga teratur, menghindari paparan bahan kimia beracun, dan mengurangi stres.


Menjaga Kesehatan Bayi dan Balita

Memberikan asupan nutrisi yang tepat, memperhatikan tumbuh kembang anak, dan memastikan bayi dan balita mendapatkan imunisasi yang diperlukan.


Menerapkan Pola Asuh yang Baik

Memberikan perhatian dan cinta yang cukup, memberikan stimulasi yang sesuai dengan usia, mengurangi stres, dan memperhatikan kebutuhan kesehatan fisik dan mental anak.


Jadi, meskipun belum ada cara pasti untuk mencegah autisme, langkah tindakan pencegahan tersebut dapat membantu menjaga kesehatan anak dan mengurangi risiko terjadinya berbagai kondisi kesehatan yang berhubungan dengan gangguan neurologis.


Segera konsultasikan ke dokter atau Rumah Sakit, apabila menemukan tanda atau gejala seperti itu sedini mungkin.


Semoga kita selalu sehat. (Abk)

No comments:

Post a Comment

Suara Medika Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by 5ugarless. Powered by Blogger.