Hari ini 23 April 2023 diperingati sebagai Hari Buku dan Hak Cipta Dunia. Di era society 5.0 dan jaman Gen Z, apakah masih memerlukan buku? Karena 'Separuh Sukma' mereka hanya tertuju pada genggaman mereka, gadget. Kurang peduli pada situasi sekitar, apalagi buku yang menurut mereka 'Menyita Waktu'.
Pada tahun 2023 ini UNESCO menurunkan tema 'Bahasa Pribumi'. Tahun lalu menjadi awal dari Dekade Internasional Bahasa Pribumi (2022-32) dan merupakan prioritas PBB untuk menegakkan dan mempromosikan keragaman linguistik dan multibahasa.
Bahasa pribumi dan lokal ditampilkan sebagai bagian dari Piagam Jaringan Modal Buku Dunia, dan Piagam tersebut mengakui konsep 'buku' yang tidak terlalu kaku, yaitu mengakui berbagai bentuk sastra (termasuk tradisi lisan). Untuk Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia pada tanggal 23 April, Bahasa Asli akan menjadi pesan yang akan menjadi fokus UNESCO.
Memang, buku adalah kendaraan penting untuk mengakses, menyebarkan, dan mempromosikan pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, dan informasi ke seluruh dunia." Demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay.
Hari Buku Dunia, atau yang dalam bahasa Inggris disebut "World Book Day", merupakan sebuah perayaan internasional yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 23 April. Hari ini bertujuan untuk mempromosikan pentingnya membaca, meningkatkan literasi, dan menghargai buku serta penulis. Tiga sektor atau pilar utama industri buku adalah penerbit, penjual buku, dan perpustakaan, selain penulis sebagai aktor utamanya.
Hari Buku Dunia pertama kali dirayakan pada tahun 1995 oleh UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) sebagai bentuk apresiasi terhadap buku dan kebiasaan membaca. Di Inggris, Hari Buku Dunia dirayakan sejak tahun 1997 dan menjadi perayaan nasional pada tahun 2011.
Perayaan hari Buku Dunia di seluruh dunia biasanya diisi dengan berbagai kegiatan seperti pertunjukan baca puisi, penampilan teater, ceramah, diskusi buku, dan masih banyak lagi. Selain itu, di hari ini juga banyak toko buku dan perpustakaan yang menawarkan diskon khusus dan program-program promosi untuk memperkenalkan buku-buku baru kepada masyarakat.
Perayaan pada hari Buku Dunia, di beberapa negara juga diadakan pemberian buku gratis kepada anak-anak atau penduduk setempat untuk mendorong minat membaca dan meningkatkan akses terhadap buku. Selain itu, beberapa lembaga juga menyerukan untuk melakukan donasi buku untuk mereka yang membutuhkan.
Dalam era digital seperti saat ini, Hari Buku Dunia tetap relevan dan penting untuk mengingatkan masyarakat akan manfaat membaca buku, serta mempromosikan literasi dan pendidikan di seluruh dunia.
Di era Gen Z (generasi yang lahir pada akhir 1990-an hingga awal 2010-an) dan media sosial (MedSos), kebutuhan buku masih tetap penting. Namun, kebutuhan tersebut mungkin telah mengalami perubahan dalam beberapa hal.
Pertama, dengan adanya MedSos, banyak informasi dan konten tersedia secara online dan gratis. Generasi Z lebih cenderung mengonsumsi informasi dalam bentuk digital dan cepat. Namun, tetap ada kebutuhan untuk buku dalam hal mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan terstruktur.
Kedua, buku tetap diperlukan sebagai sarana belajar. Meskipun ada banyak sumber belajar online yang tersedia, buku tetap menjadi sumber informasi dan pengetahuan yang terpercaya dan lengkap. Buku juga memungkinkan pembaca untuk fokus dan mendalam dalam mempelajari suatu topik tanpa adanya gangguan dari MedSos dan internet.
Ketiga, di era MedSos, buku juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Buku fiksi dapat membantu pembaca untuk memperluas wawasannya dan membuka pikiran untuk melihat perspektif yang berbeda. Selain itu, buku dapat membantu mengembangkan kemampuan bahasa dan membaca, yang penting untuk keberhasilan akademis dan profesional.
Keempat, buku juga dapat menjadi sarana untuk relaksasi dan hiburan. Banyak orang masih menghargai pengalaman membaca buku fisik, yang dapat memberikan kepuasan visual dan sensorik yang berbeda dari membaca di layar. Buku juga dapat menjadi cara yang baik untuk melupakan MedSos dan teknologi lainnya, dan menghabiskan waktu dengan cara yang lebih santai.
Secara keseluruhan, kebutuhan buku di era Gen Z dan MedSos mungkin telah mengalami perubahan, tetapi buku masih sangat penting dalam memenuhi kebutuhan informasi, pembelajaran, kreativitas, dan relaksasi. Dan buku masih dipilih menjadi rujukan utama yang kredibel.
Semoga kita selalu sehat. (Abk)
No comments:
Post a Comment