Latest News

Kunyit, Herbal Nyeri Sendi

 

Rempah kunyit

Nenek moyang negeri ini kaya akan ilmu tentang pemanfaatan bahan dari tumbuhan atau lebih dikenal sebagai herbal. Karena kehidupan zaman kuno sangat bersinergi atau simbiosis mutualisme dengan alam sekitar. Semua jenis herbal, 'tukul tanpo tinandur' di semua lahan sekitar kehidupan mereka.


Semua tanaman yang tumbuh di sekitar kita, mempunyai banyak potensi yang bisa dimanfaatkan berbagai macam keperluan dan sesuai kebutuhan. Ada yang bisa menambah atau menggugah selera makan, banyak pula yang berfungsi bisa menyembuhkan penyakit.


Bahan tumbuhan yang berfungsi atau berkhasiat bisa menyembuhkan penyakit, kita kenal sebagai jamu, obat tradisional atau obat herbal. Tidak sedikit dan semakin bertambah banyak saat ini, orang yang beralih kembali ke herbal, terutama yang terkait dengan terapi atau pengobatan. Apalagi sejak dikenalkan oleh berbagai kalangan melalui media sosial atau online, peran herbal semakin dikenal orang banyak atau viral.


Kunyit 

Kunyit atau Curcuma Domestika atau Curcuma Ionga, adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan sering dimanfaatkan sebagai obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian menyebar dan bisa tumbuh di benua lain.


Kunyit merupakan salah satu rempah yang sering digunakan dalam masakan di beberapa negara Asia. Dan digunakan sebagai salah satu komposisi bumbu dalam masakan misalnya gulai. Bisa juga digunakan sebagai bahan dasar pewarnaan kuning pada kue atau masakan, dan bisa juga sebagai pengawet.


Banyak ragam makanan negeri ini, yang memanfaatkan kunyit sebagai salah satu adonan bumbu, untuk melengkapi agar masakan lebih semakin sedap. Warna kuning atau oranye pada makanan, merupakan salah satu peran kunyit sebagai pemberi warna yang lebih menarik selera menyantapnya.


Kunyit juga banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional atau herbal. Di dalam kunyit, terkandung beberapa unsur yang berpotensi sebagai terapi. Zat yang terdapat pada kunyit antara lain protein, beberapa mineral seperti zat besi, kalsium, fosfor dan beberapa vitamin antara lain vitamin D.


Selain beberapa nutrisi di atas, kunyit juga mengandung senyawa yang bersifat antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba ringan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Bahan ini juga banyak dimanfaatkan meningkatkan daya tahan tubuh, selain sebagai pelawan peradangan, khususnya persendian.


Nenek moyang kita sudah mengenal kunyit sejak dahulu kala. Termasuk digunakan sebagai pengobatan untuk beberapa gejala penyakit. Namun kita semua belum terbiasa untuk melengkapi yang dilakukan agar tercatat. Padahal catatan yang nantinya akan menjadi pedoman untuk melakukan hal yang sama. Dan catatan itu akan menjadi sebuah pedoman terukur yang pasti. Baik secara kuantitas dan kualitasnya secara rinci.


Yang terwariskan pada kita, masih berupa pengalaman atau sebuah testimoni. Misal, ambil kunyit 'sak jempolan'. Ini merupakan sebuah contoh yang sering dilakukan oleh masyarakat kita sampai sekarang. Walaupun saat ini kalangan ilmuwan muda kita sudah mulai menapaki metode ilmiah yang distandarkan.


Saat ini penggunaan kunyit sebagai obat tradisional atau jamu, sudah merambah ke level berikutnya yaitu OHT (Obat Herbal Terstandar). Bahkan ada beberapa industri farmasi yang sudah melangkah menjadikannya sebagai obat. Tentunya sudah melewati tahapan uji klinis dengan metode baku sesuai ketentuan.


Kunyit bermanfaat untuk kesehatan, bisa berupa dalam campuran jamu ataupun dalam kemasan obat. Pemanfaatan kunyit antara lain digunakan sebagai :

1. Penyakit persendian

Gejala dan keluhan penyakit pada persendian seperti nyeri sendi, kaku sendi serta kurang kelenturan pada persendian, bisa diobati dengan kunyit.

2. Penyakit gatal pada kulit

Rasa gatal tertentu bisa diredam dengan pengobatan dengan kunyit.

3. Penyakit saluran cerna

Beberapa gangguan pencernaan mulai dari rongga mulut, gangguan lambung sampai usus besar, bisa teratasi dengan memberikan kunyit, baik sebagai unsur tunggal maupun bersama bahan lain.

4. Mencegah kanker

Kunyit putih atau varian tertentu diyakini memiliki sifat anti inflamasi yang diketahui dapat menghambat pertumbuhan, perkembangan dan penyebaran sel kanker.

5. Dan masih banyak yang lain.


Namun semuanya itu memang masih memerlukan penelitian lebih lanjut, sesuai dengan syarat dan metode penelitian ilmiah terkait dengan standar BPOM dan standar internasional yang ada.


Beberapa industri farmasi memang sudah mengusung kunyit ini sebagai salah satu bahan komposisi obat yang diproduksinya. Tentunya sudah melewati uji klinis sesuai ketentuan yang seharusnya.


Secara tradisional, negeri ini memang kaya akan bahan herbal yang berpotensi sebagai terapi. Namun karena kurangnya penelitian tentang bahan tersebut, kita bisa tertinggal dengan negara lain yang memanfaatkannya.


Agar bisa lebih terpantau secara medis, sebaiknya dan lebih bijaksana kalau konsultasi dulu dengan dokter atau klinik terkait penyakitnya.


Semoga kita selalu sehat. (Abk)

No comments:

Post a Comment

Suara Medika Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by 5ugarless. Powered by Blogger.