Latest News

Pentingnya Kecerdasan Spiritual

 


Setiap 10 Oktober ditetapkan sebagai World Mental Health Day atau  Hari Kesehatan Jiwa (Mental) Sedunia. Pada tahun 2023 ini memilih tema ‘Mental health is a universal human right’ atau 'Kesehatan mental adalah hak asasi manusia universal'.  

Harapan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental dan mendorong perubahan positif bagi kesehatan mental setiap orang.

Kita harus bersyukur sudah melewati pandemi di negeri ini, yang bisa kita petik hikmahnya.

Dengan pulihnya situasi ini, tergambarkan bagaimana ‘kerasnya’ kehidupan saat ini. Sehingga sedikit atau banyak akan mempengaruhi ‘perangai’ kita dalam perilaku sehari hari. Karena itu, banyak keadaan masyarakat yang serba terhimpit target, dan berimbas mempengaruhi stabilitas psikis atau jiwa masyarakat. 

Sebagian dari mereka bisa memanage jiwa agar tetap stabil, namun tidak sedikit diantara masyarakat ada yang kurang bisa beradaptasi sehingga keadaan jiwa terganggu, mulai dari ringan sampai yang berat. Dan hal ini kalau tidak dikoreksi dengan segera, dikhawatirkan akan semakin kompleks serta tidak mudah untuk kembali ke keadaan semula.

Pada hari ini 10 Oktober setiap tahun diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Dunia, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang memiliki indikasi gangguan kesehatan jiwa. Selain itu, masalah kesehatan jiwa merupakan suatu masalah serius. WHO (1990) melaporkan dari 10 masalah kesehatan utama yang menyebabkan disabilitas, 5 diantaranya adalah masalah kesehatan jiwa yaitu : depresi, alkoholisme, gangguan bipolar, skizofrenia, dan obsesif kompulsif. Dan WHO juga telah memprediksikan pada dua tahun berturut-turut yang lalu, depresi akan menjadi penyakit urutan kedua dalam menimbulkan beban kesehatan, antara lain karena dampak pandemi.

Pemulihan ekonomi mempunyai peran penting sebagai pemicu akan bertambahnya gangguan jiwa. Oleh karena itu diperlukan persiapan mental yang kuat. Terutama masyarakat perkotaan harus memiliki jiwa atau mental yang kuat, karena kehidupannya sangat rentan terkena gangguan atau sakit jiwa. Hal itu dikarenakan tekanan mental, psikologis dan emosional daerah perkotaan cukup besar, seperti himpitan ekonomi, daya saing, jalan yang selalu macet dan sebagainya. Begitu juga di daerah pedesaan, sebagai contoh gagal panen yang berulang, bisa menjadi pemicu terganggunya jiwa.

Namun masyarakat Kabupaten Bojonegoro patut bersyukur karena sejak lebih dari satu dekade terakhir ini telah memiliki Puskesmas yang berfokus pada perawatan masalah gangguan serta sakit jiwa. Ini merupakan salah satu perhatian atau kepedulian Pemerintah Kabupaten terhadap masalah gangguan jiwa, walau sarana dan prasarana yang ada masih perlu dicukupi serta lebih dilengkapi karena masih belum sesuai harapan.

Memang selama ini mungkin insan kesehatan masih lebih memprioritaskan penyakit fisik daripada penyakit jiwa. Padahal masalah kesehatan jiwa merupakan bagian vital juga dari kesehatan perorangan secara holistik, dan keduanya diharapkan seimbang. Begitu juga tenaga medis di bidang kesehatan jiwa masih perlu dicukupi baik psikolog maupun psikiater.

Hari peringatan kesehatan jiwa ini akan lebih menggugah kepedulian kita agar lebih bisa mengantisipasi gangguan jiwa secara dini, atau paling tidak gangguan perilaku yang merupakan awal salah satu dari gangguan jiwa. Dan yang lebih penting segera konsultasi pada petugas medis sedini mungkin adanya perubahan perilaku agar segera bisa dikoreksi. Peran keluarga sangatlah dominan dan penting untuk pencegahan gangguan masalah kejiwaan ini.

Sebenarnya semua hal diatas bisa terhindari apabila seseorang mempunyai bekal kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual yang cukup kuat. Sehingga semua pemicu diatas akan bisa dieliminasi dengan kecerdasan spiritualnya.

Semoga kita selalu sehat. (abk)

Baca juga www.suarawisata.com

No comments:

Post a Comment

Suara Medika Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by 5ugarless. Powered by Blogger.