Latest News

Hampa Identik Galau?

 


Oleh : Dening K

Pada suatu titik, kita tentu pernah merasakan hampa atau jenuh dalam hidup. Ini merupakan hal yang wajar dialami semua orang. Hal yang membedakan antara satu orang dan yang lain adalah kadar tinggi rendahnya rasa hampa yang dirasakan.


Banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang merasakan hampa dalam hidupnya. Faktor dari luar diri, misalnya karena kehilangan seseorang yang disayangi, adanya perubahan hidup secara drastis, atau terabaikan pada masa kecil. Namun, rasa hampa bisa disebabkan faktor internal, misalnya karena mengabaikan diri sendiri, kesibukan pada pekerjaan, sehingga kita tidak lagi mendengarkan keinginan diri sendiri. Akibatnya, kebutuhan emosional diri menjadi terabaikan dan menyebabkan hilangnya ‘semangat hidup’.  Terbiasa mengabaikan emosi-emosi diri, dapat membuat kita akhirnya ‘tidak merasakan’ bahagia atau sedih, sehingga berujung pada perasaan kosong dalam diri.


Meski umum dirasakan setiap orang dalam hidupnya, namun efek dari rasa hampa bisa berbeda-beda. Hampa yang dibiarkan berlarut-larut dapat memicu pikiran negatif seperti perasaan tidak berharga, merasa tidak mempunyai tujuan hidup, dan merasa tidak berdaya. Perasaan hampa sering dikaitkan sebagai gejala depresi. Dalam keadaan depresi, seseorang bisa tidak lagi merasakan kesedihan dan emosi lainnya.


Hampa bisa mengarah pada perilaku impulsif. Hal ini bisa terjadi saat seseorang mengisi ‘kekosongan’ yang dirasakannya dengan hal-hal yang menyenangkan yang sifatnya sementara, misalnya berbelanja dengan impulsif atau minum alkohol. Menyadari bahwa keadaan diri sedang dalam keadaan ‘hampa’ sebenarnya merupakan suatu tanda bahwa kita sedang tidak baik-baik saja. Keadaan hampa juga bisa menyadarkan bahwa sebaiknya kita tidak berlama-lama di posisi tersebut. Perasaan hampa tidak boleh dibiarkan berlarut larut harus segera dicari solusinya.


Kehampaan juga merupakan tanda bahwa ada yang salah dengan tujuan hidup kita. Seperti apa tujuan hidup kita, semua tergantung pada bagaimana menjalaninya. Apa yang terjadi dalam diri, sebenarnya merupakan alarm yang membantu dalam menjaga kesehatan mental dan fisik kita.


Beberapa kiat untuk bangkit dari kehampaan :

1. Berusahalah untuk memahami perasaan anda sendiri

Anda tidak bisa menyelesaikan suatu masalah jika anda tidak memahaminya penyebabnya. Jika dalam diri anda selalu ada perasaan puas dan aman, agaknya anda tidak perlu lagi untuk mencari kepuasan dari tempat lain bukan? Untuk mengisi kembali kekosongan yang sedang anda rasakan, maka dibutuhkan keberanian dari diri anda untuk merobek luka dan belajar mencintai bekas luka tersebut.

2. Salurkan emosi anda

Dengan menyalurkan hobby bisa membantu mengisi kehampaan yang anda rasakan misalnya dengan menggambar, menulis, melukis, menyanyi, menari, berakting, mendaki, atau bersepeda dsb. Kegiatan ini selain   membantu untuk mengisi kekosongan yang sedang anda rasakan juga membantu anda untuk mengekspresikan diri.

3. Cintailah diri anda dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Jangan membandingkan dengan orang lain 

4. Lakukan hal-hal yang membuat anda bahagia

Anda tidak akan merasakan kekosongan dalam hidup jika mengisi hari-hari anda dengan kegiatan yang bisa membuat anda bahagia. Saat anda selalu bisa menikmati kehidupan dengan hal-hal yang membahagiakan, anda pun tidak akan merasa kesulitan untuk bangkit kembali. Munculkan rasa bahagia dengan mengalahkan perasaan tidak berharga . Anda dapat memilih untuk berdiri dan berjuang.


Semangat


Sumber pustaka : psikologi.com

No comments:

Post a Comment

Suara Medika Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by 5ugarless. Powered by Blogger.