Latest News

Self Harm Terpicu Bullying

 


Oleh : DeNing K

Setiap orang dapat mengalami stres dan kecemasan. Namun sebagian dari mereka dapat mengatasinya dengan membicarakan hal-hal yang memberatkan tersebut dengan keluarga atau teman. Sedangkan sebagian yang lain mungkin mengalami kesulitan dalam mengungkapkan hal yang memberatkan ini.


Ketika kita tidak dapat mengungkapkan hal yang dapat menyebabkan emosi seperti marah, stres ataupun cemas, tekanan tersebut bisa bertumpuk dan sulit untuk dihadapi. Sebagian orang akan mengubah hal ini menjadi perilaku menyakiti diri sendiri sebagai cara untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan yang sulit diungkapkan.


Semua perilaku yang dilakukan untuk menyakiti diri sendiri dalam istilah psikologi disebut self harm. Perbuatan itu dilakukan orang terhadap diri mereka sendiri dengan cara yang disengaja dan biasanya tersembunyi. Jadi, objek self harm ini adalah diri sendiri, misalnya :

- Memukul-mukul diri sendiri pada sebuah objek.
- Melukai bagian tubuh, menjadi luka atau memar.
- Menyakiti, memotong, atau menggores bagian kulit dengan benda tajam.
- Menarik atau menjambak rambut dengan keras.
- Meracuni diri mereka sendiri.
- Mengkonsumsi atau meminum obat hingga overdosis.
- Menelan benda-benda ke dalam tubuh.
- Membakar bagian tubuh tertentu dengan rokok, api, atau air.                                -
- Membuat tubuh menjadi patah tulang.
- Membenturkan kepala.
- Mencubit atau menggaruk diri sendiri hingga kulit berdarah.
- Mengukir kata-kata atau bentuk tertentu di bagian permukaan kulit.
- Membanting diri sendiri ke sebuah objek.


Satu hal yang perlu diketahui, kebiasaan menyakiti diri sendiri perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Pengidap gangguan ini perlu mendapatkan perhatian khusus serta pemahaman bahwa dirinya berharga dan tidak seharusnya untuk melukai tubuh.


Alasan tiap orang untuk melakukan self harm bisa berbeda-beda, namun alasan yang sering ditemukan antara lain adalah masalah keluarga, masalah dengan teman, bullying, depresi, cemas, rasa rendah diri, perubahan lingkungan seperti pindah sekolah, penggunaan narkoba ataupun alkohol.


Self harm bukanlah perilaku untuk mencari perhatian, seringkali orang yang melakukan self harm tidak pernah mengatakan perilaku ini kepada orang lain dan bahkan sulit bagi mereka untuk memberanikan diri mencari pertolongan.


Solusi Jika ada keinginan untuk melakukan Self Harm:                                                               - Coba untuk bercerita tentang perasaan ke orang terdekat atau terpercaya. Misalnya, anggota keluarga maupun teman.

- Olahraga, latihan fisik bisa menjadi alternatif untuk mengungkapkan emosi dengan cara yang lebih aman.

- Coba untuk menunggu dan menahan perasaan, sebelum menyakiti diri sendiri. Misalnya, sambil mendengarkan musik atau berjalan-jalan.

- Latihan pernapasan untuk menenangkan diri dan mengurangi rasa cemas.

- Menuliskan perasaan kamu di buku diary, agar tidak ada orang lain yang melihatnya.

- Baca-baca buku atau artikel tentang kesehatan mental.


Semoga penjelasan tentang apa itu self harm dan contohnya tadi bisa menambah pemahaman kita. Jangan lupa untuk mencintai diri sendiri. Segera mendekatkan diri kepada Allah, adalah langkah yang paling tepat dalam menghadapi segala hal yang diluar kemampuan kita. Melalui profesional di bidangnya, merupakan solusi yang jitu.


Semoga kita selalu sehat. 

Sumber : dari psiko detik


No comments:

Post a Comment

Suara Medika Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by 5ugarless. Powered by Blogger.