Latest News

BaPer yang Baik

 


Oleh : DeNing K

Baper merupakan istilah yang sering dipakai dalam lingkup pergaulan anak muda. Istilah baper artinya bawa perasaan. Orang baper suka memakai perasaannya dalam menyikapi sesuatu yang terjadi pada mereka.


Dikutip dari buku Pilot Your Life - Seni Mengendalikan Hidup, baper sebenarnya sifat alami manusia. Selama seseorang masih punya perasaan, maka perasaan tersebut akan selalu muncul, baik positif maupun negatif.


Yang jadi masalah adalah ketika baper dipakai tidak pada tempatnya. Hal kecil atau sepele bisa menjadi masalah besar jika memakai perasaan yang berlebihan. Baper yang seperti ini kerap dipandang sebagai emosi negatif karena pelaku dianggap terlalu sensitif dan mudah tersinggung.


Dalam konteks negatif, mereka yang suka baper kerap disebut orang baperan atau dalam istilah Psikologi disebut Highly Sensitive Person (HSP).

 

Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang menjadi baper. Berikut ini penjelasannya :


1. Faktor Genetik

Dikutip dari situs psychologyclub.umm.ac.id, tingkat sensitivitas yang tinggi pada orang baper dipengaruhi oleh faktor genetik. Kadar serotonin pada orang baper relatif rendah sehingga mereka sulit mengontrol emosi negatifnya.

Selain itu, kadar hormon stres pada orang baper juga dinilai lebih tinggi. Hal ini membuat mereka lebih emosional dan lebih peka.


2. Playing Victim

Orang baper kerap merasa menjadi korban atau berperilaku playing victim. Kondisi ini membuat orang baper merasa mereka adalah orang yang paling menyedihkan dan menderita di dunia.


3. Terlalu Mencintai Sesuatu

Ketika terlalu mencintai sesuatu, orang akan menjadi tergantung dan berharap lebih pada sosok yang dicintainya. Jika tidak sesuai yang diharapkan, orang cenderung akan lebih mudah terbawa perasaan.


4. Cara Pandang yang Salah

Orang bisa menjadi baper karena memiliki cara pandang yang salah terhadap sesuatu. Candaan bisa dianggap serius, namun hal serius bisa berubah menjadi candaan.


5. Punya Banyak Masalah

Orang yang memiliki banyak masalah dalam hidup lebih mudah stres. Tak heran jika hal ini bisa memengaruhi sisi emosional yang membuat mereka menjadi mudah baper.


6.Banyak Mengkhayal

Salah satu penyebab baper adalah ketika orang terlalu banyak menghayal sesuatu yang belum terjadi. Mereka bisa menghayal tentang kesedihan dalam hidup mereka di masa mendatang hingga terbawa perasaan.


Jika dipakai dengan cara yang benar, baper sebenarnya memiliki dampak yang baik. Orang baper biasanya merupakan karakter yang penyayang dan perhatian karena mereka orang yang selalu memakai perasaannya.


Orang baper juga dianggap teliti karena bisa melihat hal-hal kecil yang sering terlewatkan.


Namun, baper justru bisa berdampak negatif jika dipakai terlalu berlebihan. Orang baper akan lebih mudah stres dan depresi karena terlalu mudah tersinggung dan sakit hati.


Orang baper juga sulit memiliki hidup yang bahagia karena punya ekspektasi hidup yang harus sejalan dengan realita. Pada kenyataannya, ekspektasi tidak akan selalu terjadi dalam kehidupan nyata. Hal ini bisa membuat mereka larut dalam perasaan sedih.


Gunakan baper sesuai pada tempatnya agar kita tidak terjebak dalam perasaan negatif yang merugikan diri sendiri.

 


Semoga kita selalu sehat.

 

 

 

Sumber : info psikologi.com

No comments:

Post a Comment

Suara Medika Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by 5ugarless. Powered by Blogger.