Latest News

Cegah Stunting Dengan Protein Hewani

 


oleh : dr Achmad Budi Karyono

Bangsa yang kuat adalah bangsa yang rakyatnya sehat. Agar kita semua sehat antara lain harus ditunjang oleh tercukupinya asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh secara rutin dan berkelanjutan. Kecukupan gizi yang baik akan menunjang terjaganya stamina kesehatan kita sehingga akan lebih terhindar dari gangguan berbagai penyakit yang berada disekitar kita. 

25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional sebagai pengingat kita semua agar selalu mengutamakan kecukupan gizi yang diperlukan kita semua. Tema yang diusung pada Hari Gizi Nasional 2024 ini adalah “MP ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting.

Peringatan ini juga menjadi cambuk bagi kita agar lebih semangat untuk memerangi masalah besar yang masih harus kita hadapi. Yaitu gizi buruk yang masih mendera beberapa saudara kita di pelosok desa. Terutama dalam kondisi atau dampak dari pandemi dan terpuruknya perekonomian saat ini. Buruknya gizi bisa karena kurang cukupnya asupan gizi. Tetapi bisa juga disebabkan karena kurang memahaminya asupan makanan bergizi yang dikonsumsi. Pemahaman yang masih diyakini masyarakat bahwa setiap makanan modern atau makanan kemasan selalu bergizi tinggi, padahal pada umumnya malah sebaliknya.

Dampak dari pandemi ini memang cukup signifikan, terutama yang terkait dengan kehidupan ekonomi. Sejak awal pandemi ekonomi dunia terkoyak oleh penyebaran virus corona yang sangat tidak terkendali. Walaupun yang terbanyak terserang adalah orang dewasa. Namun hal ini juga berdampak pada timpangnya asupan gizi pada anak, termasuk dalam masa kehamilan dan pertumbuhan. Maka di Hari Gizi Nasional ini merupakan sebuah momen yang baik untuk lebih memperbaiki gizi anak.

Angka gizi buruk di negeri kita tercinta ini selalu terpantau oleh Kemenkes walau hasil yang didapat semakin hari semakin berkurang. Dari data yang diperoleh pada Pemantauan Status Gizi (PSG) 2015 menunjukkan hasil yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Persentase balita dengan gizi buruk dan sangat pendek mengalami penurunan. PSG 2015 menyebut 3,8% Balita mengalami gizi buruk. Angka ini turun dari tahun sebelumnya yakni 4,7%.

Kita tidak boleh terlalu cepat puas dengan hasil itu karena kita khawatirkan gizi buruk mengikuti fenomena gunung es. Sehingga upaya dan semangat untuk memeranginya tidak luntur. Beberapa upaya untuk menekan angka gizi buruk antara lain dengan sasaran khusus kelompok 1000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan anak 0-23 Bulan. Kegiatannya antara lain berupa imunisasi, Pemberian Makanan Tambahan bagi ibu hamil (PMT Bumil), PMT Balita, dan monitoring pertumbuhan Balita di Posyandu.

Dengan memperkuat fondasi kehidupan pada 1000 hari pertama diharapkan status kesehatan seseorang akan lebih baik dan kuat termasuk terjaganya stamina serta kekebalan tubuhnya dari terpaan beberapa penyakit. Apalagi dibekali ilmu dasar tentang makanan yang harus dikonsumsi yaitu 4 Sehat 5 Sempurna, yang cukup buah dan sayuran serta membatasi makanan instan akan semakin baik gizi anak negeri ini. Apabila kita semua sebagai penduduk negeri ini sehat maka generasi mendatang negeri ini akan semakin kuat atau dengan kata lain kita menjadi bangsa yang kuat.

Bahkan sejak akhir Agustus 2022 yang lalu Kementerian Kesehatan meluncurkan ulang (relaunching) program Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) bayi baru lahir di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Hal ini bertujuan agar bayi terhindar dari kecacatan, gangguan tumbuh kembang, keterbelakangan mental dan kognitif.

Semoga gizi buruk yang merupakan cobaan yang menimpa saudara kita di wilayah timur segera ditemukan solusi cepat yang terbaik dan tidak akan terulang lagi di wilayah manapun di negeri ini. Dan semua program pemerintah tentang kesehatan dan sosial harus kita kawal bersama agar sesuai dengan sasaran yang diharapkan.

Kita harus memperhatikan gizi sejak awal kehidupan agar terbentuk manusia yang sehat. Karena kesehatan tidak bisa kita peroleh secara instan, harus diawali sejak dini dengan menbangun fondasi kehidupan serta secara rutin kita pelihara dengan sebaik baiknya. Kita harus selalu melaksanakan pola hidup sehat agar kesehatan kita selalu terjaga dengan baik.

Semoga kita selalu sehat. (Abk)

No comments:

Post a Comment

Suara Medika Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by 5ugarless. Powered by Blogger.