Latest News

Menyendiri yang Sehat

 


Oleh : D'Ning K


Menyendiri digolongkan sehat, jika dilakukan atas keinginan sendiri. Artinya, pilihan untuk menyendiri adalah sesuatu yang kita nikmati. Menyendiri yang sehat juga adalah saat kita masih dapat mempertahankan hubungan yang positif dengan orang lain dan kita dapat kembali menjalin hubungan dengan orang lain ketika kita menghendakinya. Jika kesendirian mulai menyebabkan kita merasa terkucil dari orang-orang sekitar, itulah ketika kesendirian sudah mulai menjadi masalah.


Tidak apa jika, misalnya, kita merasa butuh menyepi setelah rapat yang panjang dan intens di kantor. Atau saat kita memutuskan mengisi akhir pekan dengan larut dalam buku-buku favorit atau menikmati kesunyian alam sambil menonaktifkan ponsel. Selama kita masih mampu kembali bersosialisasi dan memiliki orang-orang untuk diajak bicara jika dibutuhkan, kesendirian kita bukanlah kesepian.


Ketika dilakukan dalam batasan yang sehat, menyendiri juga dapat membawa keuntungan. Misalnya saja memberi perasaan bebas, kesempatan untuk mengelola pikiran, performa yang lebih baik untuk mengerjakan tugas-tugas yang menuntut fokus dan kreativitas, hingga memberi ruang untuk meningkatkan spiritualitas


Beda kesendirian dan kesepian


Sebelum dapat menyimpulkan perbedaan kesepian dan kesendirian, kita perlu memahami keduanya terlebih dahulu. Kesendirian didefinisikan sebagai keadaan saat seseorang mengurangi atau melepaskan diri dari interaksi dengan orang lain. Meski melepas interaksi dengan orang lain, kesendirian tidak selalu menyebabkan kesepian. Sedangkan kesepian walaupun ditempat keramaian tetapi muncul rasa sendirian.


Ciri-Ciri Kesepian


-Selalu Sibuk

Selalu sibuk merupakan salah satu ciri orang yang merasa kesepian. Selalu menyibukkan diri dengan pekerjaan, untuk menghindari berhubungan dengan orang lain.


-Isolasi Sosial

Seseorang yang merasa kesepian cenderung mengisolasi diri dari kehidupan sosial, mereka menghindari interaksi sosial, dan lebih nyaman saat sendiri.


-Sering Belanja

Menurut Journal of Consumer Research menyatakan, beberapa orang yang merasa kesepian secara emosional lebih sering meluangkan waktunya untuk berbelanja. Hal itu untuk menutupi kurangnya hubungan dengan orang lain.


-Perasaan Terisolasi

Perasaan terisolasi atau merasa terpisah dan tidak terlibat saat berada dilingkungan mana pun. Meski pada kenyataannya hal itu belum tentu terjadi.


-Tertutup

Orang yang merasa kesepian terkadang secara tidak sadar menutup dirinya dari orang lain. Mereka takut terbuka dengan orang lain, karena takut dikritik atau dihakimi, dan merasakan kecemasan yang berlebihan.


-Rendahnya Percaya Diri

Seseorang yang kesepian memiliki percaya diri yang rendah, terkadang merasa dirinya tidak berharga, dan tidak layak mendapatkan kasih sayang. Mereka akan selalu merasa tidak cukup dengan kemampuan dirinya.


-Sulit Mengungkapkan Emosi

Seseorang yang kesepian cenderung menutup dirinya dari orang lain, dan hal itu juga membuat orang tersebut sulit untuk mengungkapkan, menyatakan emosi, atau berbagi perasaannya.


-Mudah Merasa Lelah

Ciri-ciri terakhir orang yang kesepian adalah merasa cepat lelah saat berada di lingkungan yang ramai. Mereka akan mengalami rasa lelah yang berlebihan, bahkan saat sudah beristirahat dengan cukup setiap harinya.


Menurut para ahli beberapa cara untuk menghilangkan Kesepian :


-Penggunaan platform media sosial

Individu bisa menggunakan fitur yang ada di media sosial yang menawarkan komunikasi aktif. Hal ini menciptakan peluang untuk membentuk persahabatan baru, sehingga mengurangi kesepian


 -Terlibat dalam kegiatan sosial. Individu bisa terlibat aktif dalam kegiatan sosial yang disediakan oleh sekolah, pemerintah maupun masyarakat yang mana membantu individu untuk dapat menemukan apa yang memberi mereka makna dalam hidup. 


-Melakukan aktivitas yang bermanfaat

Hal ini bisa dilakukan oleh individu untuk memberikan kesenangan dan menemukan tujuan yang ingin dicapai. Seperti aktivitas membaca, menggambar, melukis, menari atau mendengarkan musik. Aktivitas tersebut dapat mengurangi loneliness pada individu yang mana menciptakan pengalaman, mengurangi perenungan kesadaran diri


- Dukungan sosial

Dukungan sosial dari teman dan keluarga menjadi amat sangat membantu untuk mengatasi kesepian. Hal ini dibenarkan oleh Pineda et al. (2022) dukungan sosial menjadi salah satu faktor yang dapat mengurangi efek negatif dari kesepian. Serta, menjadi kontributor utama untuk menciptakan kesejahteraan bagi individu. 


Semoga kita tidak merasakan sepi di situasi ramai . . . mampu merasakan kebahagiaan hidup bersama orang lain.


Semoga kita selalu sehat.


Sumber : pipunpad.com

Clsd ugm.ac.id

No comments:

Post a Comment

Suara Medika Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by 5ugarless. Powered by Blogger.