Pada 20 Mei 1908 atau 116 tahun yang lalu, lima tokoh pemuda yang 3 diantaranya adalah Dokter, Dr Soetomo, Dr Wahidin Soedirohoesodo dan Dr Tjipto Mangoenkoesoemo mencetuskan dan mendeklarasikan Kebangkitan Bangsa. Sehingga juga disebut dengan Hari Kebangkitan Bangsa. Karena tokoh utamanya adalah para Dokter, maka hari peringatan ini juga dikenal dengan Hari Bakti Dokter Indonesia.
Pada tahun 2024 ini, memilih tema ‘Sinergi Kolaborasi untuk Negeri’. Dengan tema ini, IDI ingin meningkatkan wujud nyata bakti dokter Indonesia untuk rakyat Indonesia, dalam partisipasinya mendampingi masyarakat menuju Indonesia Sehat yang berdaulat.
Selama ini, selain pengabdiannya di bidang kesehatan, seorang Dokter memang berperan di bidang lain. Sebagai Dokter yang ideal, juga berperan dalam intervensi moral dan sosial di tengah masyarakat. Para Dokter juga menerapkan trias peran dokter, yakni harus mampu berperan sebagai agen perubahan (agent of change), agen pembangunan (agent of development), dan agen pengobatan (agent of treatment).
Bahkan di dunia internasional, dalam hal ini WHO, telah lama mengampanyekan The Five Stars Doctor dengan kemampuan sebagai pemimpin masyarakat (community leader), memiliki kemampuan komunikasi yang baik (communicator), mampu mengelola (manajer), pengambil keputusan yang andal (decision maker) dan penyedia layanan (care provider).
Oleh karena itu, harapan besar dari pemerintah menyampaikan tiga harapan dan ajakan, khususnya Ikatan Dokter Indonesia dan umumnya keluarga besar jajaran kesehatan negeri ini. Pertama, tetap menjalankan Trias Peran dokter. Kedua, terus tingkatkan kepedulian, empati, dan kesetia kawanan sosial terutama ketika negara kita mengalami dampak kritis. Ketiga, terus tingkatkan profesionalitas dan kapabilitas dokter dan tenaga kesehatan negeri ini.
Dalam pekan IDI mengadakan Bakti Sosial di berbagai titik lokasi. Mulai pemeriksaan dan pengobatan gratis sampai Operasi Bibir Sumbing yang semuanya diperkuat oleh seluruh jajaran anggota IDI,
Kita tetap istiqomah pada jalur awal yaitu pengabdian untuk negeri dan pelayanan pada masyarakat, walau arah kebijakan kesehatan negeri ini sedang mengalami perubahan.
IDI saat ini juga harus bisa mendukung bentuk lahirnya dokter Indonesia dengan wajah baru yang mampu berkomunikasi dengan lebih cerdas, lebih efektif, dan lebih inovatif, tanpa melupakan pondasi dasar dan ideologi sebuah profesi.
Kita sebagai Dokter di era disrupsi ini, era revolusi industri 4.0, kita kencangkan tautan lebih erat dengan sejawat, harus lebih memahami situasi saat ini, serta saling mengingatkan. Sebagai Dokter, kita bukan hanya diperlukan ketika si pasien membutuhkan perawatan medis (agent of treatment). Tetapi bagaimana melahirkan seorang dokter yang mampu berperan di seluruh lini kehidupan bangsa, baik sebagai pelaku pengubah (agent of social change) maupun pelaku signifikan dalam pembangunan (agent of development) sehingga ‘Trias Peran’ bisa kita emban dengan lebih baik lagi.
Selamat bertugas dan berbakti dengan berkolaborasi untuk negeri
Semoga kita selalu sehat. (Abk)
No comments:
Post a Comment