Latest News

Mengelola Keuangan Pribadi

Oleh : DR. Sri Suryaningsum, Dosen Akuntansi UPNVY

 

Bagaimana mengelola keuangan pribadi yang baik? Tulisan sederhana ini dimaksudkan agar kita sehat finansial dan sehat mental yang pada akhirnya juga sehat secara fisik. Pengelolaan keuangan yang baik akan membuat sejahtera keluarga. Pengelolaan keuangan pribadi sebenarnya sama dengan pengelolaan keuangan perusahaan. Perusahaan yang mampu mengelola keuangannya dengan baik dan benar akan menjadi perusahaan yang sehat dan kuat menghadapi badai krisis ekonomi. Dan tentu saja mensejahterakan pegawainya dan hidup ratusan tahun, seperti halnya perusahaan Nestle yang usianya ratusan tahun, berdiri sejak tahun 1866 dan bertambah kokoh sepanjang tahun serta ada di seluruh negara. Hal yang sama dengan manusia, jika mengelola keuangan dengan baik akan sejahtera sepanjang hayat. 


Sebaliknya ada contoh perusahaan terkenal yang bangkrut yaitu Asuransi Jiwasraya, yang berdiri sejak tahun 1859. Mengapa bangkrut? Salah satunya adalah buruknya pengelolaan keuangan. Manajemen Asuransi Jiwasraya kurang hati-hati dalam melakukan investasi kembali atas dana nasabah yang sudah terkumpul. Karena tidak hati-hati, maka investasi dilakukan pada high risk asset. Oleh sebab itu ketika kondisi pasar sedang tidak baikmaka aset investasi perusahaan tidak dapat diperjualbelikan. Kalaupun bisa diperjualbelikan maka nilainya sangat rendah. Tentu ini hal yang sangat miris sekali bagi perusahaan yang umurnya lebih tua dibandingkan Nestle. Padahal yang namanya asuransi adalah perusahaan yang sangat menguntungkan jika dikelola dengan baik uangnya. Makanya semua bank ternama memiliki diversifikasi asuransi sebagai anak perusahaannya, sebutlah BNI Life, Mandiri Life, BCA Life, dan lain sebagainya. Hal ini karena untuk semua produknya bank pasti dilakukan asuransi, misalnya produk pinjaman, setiap terjadi transaksi pinjaman sudah pasti ada harus membayar premi asuransi.



Nah untuk itu, inilah rumus mengelola keuangan pribadi, yaitu alokasikan secara tepat pada saat menerima uang bulanan. Alokasi tersebut adalah 40% biaya hidup, 30% cicilan hutang, 20% pribadi, dan 10% investasi. Apakah harus sama persis besaran angkanya? Tentu tidak, bisa dikira-kira sendiri, namun mendekati sekitar angka tersebut.  Biaya hidup ini mencakupi biaya kebutuhan rutin keluarga, misalnya biaya konsumsi makanan minuman, kebutuhan kesehatan, kebutuhan pendidikan, kebutuhan listrik, kebutuhan air, dan lain-lain kebutuhan keluarga yang penting. Alangkah baiknya mulai sekarang seluruh keluarga diedukasi mengenai sadar biaya sehingga konsumsi listrik bisa dihemat dengan cara tertib mematikan lampu atau aliran listrik yang tidak perlu, misalnya hal sederhana mencabut alat charger jika tidak digunakan, cukup meletakkan saja di dekat colokan.


30% cicilan hutang. Cicilan yang sangat besar tentu membuat pusing, jadi barangkali ada rejeki lebih maka lebih baik dilakukan pelunasan atau mengurangi jumlah hutang, sehingga cicilan bisa dikurangi maksimal 30% dari anggaran bulanan. 


20% pribadi ini adalah merupakan kebutuhan sekunder saja, misalnya perawatan ke salon untuk merapikan rambut, merapikan kuku, membeli baju baru, dan lain-lain yang penting untuk menunjang kwalitas hidup, namun jika bisa dihemat juga menjadi lebih bagus. Misalnya membersihkan dan merapikan kuku sendiri saat mandi, mensikat kuku-kuku sendiri, tentu lebih menghemat, sehingga bisa dialokasikan ke investasi. 


10% investasi ini sebenarnya sangat penting sekali, karena akan fungsinya membantu keuangan keluarga pada saat dibutuhkan dan sifatnya jangka panjang. Investasi terbaik tentu yang sesuai dengan keahlian masing-masing dalam memelihara investasinya. Misalnya ada orang yang telaten dalam menyimpan emas, maka bisa investasi hal emas, namun ada juga orang yang tidak telaten menyimpan emas maka jangan investasi ini karena tidak bisa memelihara dengan baik. Hal yang terpenting adalah membiasakan investasi untuk kesejahteraan masa tua nanti.


Selamat mengelola keuangan pribadi dan selamat menikmati hasilnya. Semoga berlimpah kesejahteraan dan sehat finansial, sehat mental, dan sehat fisik. Sehat semuanya, sejahtera semuanya.

 


Semoga kita selalu sehat.

No comments:

Post a Comment

Suara Medika Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by 5ugarless. Powered by Blogger.