Latest News

Mengenali dan Menemukan Klepto

 


Oleh : DeNing K

Kebanyakan orang sudah tidak asing lagi dengan istilah kleptomania, sebuah kondisi kesehatan mental yang nyata namun langka. Ciri utama kleptomania adalah keinginan untuk mencuri barang secara berulang-ulang meskipun barang tersebut tidak dibutuhkan.

Seseorang yang menderita kleptomania biasanya tidak merencanakan pencurian terlebih dahulu dan tidak bekerja sama dengan orang lain. Barang-barang yang dicuri biasanya tidak bernilai dan orang tersebut sering memberikan atau membuangnya. Kleptomania berbeda dengan pencurian biasa atau mengutil. Pencurian biasa dimotivasi oleh kegunaan atau nilai barangnya..

Kleptomania didefinisikan oleh perasaan yang terkait dengan pencurian dorongan untuk mencuri, perasaan tegang sebelum mencuri, dan perasaan lega selama atau setelah melakukannya. Orang dengan kleptomania biasanya berusaha menahan dorongan untuk mencuri, dan mereka sadar bahwa tindakan itu salah dan tidak masuk akal. Orang tersebut sering takut ditangkap dan sering merasa tertekan atau bersalah setelah melakukan pencurian tersebut.

Kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak, remaja putri, atau orang dewasa. Tanpa pengobatan, gejala dapat terjadi terus-menerus atau dapat terjadi dalam episode sporadis yang singkat. Kondisi ini tiga kali lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan dalam hal hukum, keluarga, karier maupun pribadi.

Kleptomania dikategorikan sebagai gangguan pengendalian impuls (kesulitan mengendalikan emosi maupun perilakunya). Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa kleptomania memiliki ciri-ciri yang sama dengan gangguan kecanduan (gangguan penggunaan zat, gangguan perjudian). Orang dengan kleptomania mungkin juga memiliki kondisi lain, seperti depresi atau kecemasan. Satu penelitian terhadap mahasiswa menemukan bahwa keinginan untuk mencuri ternyata berhubungan dengan gejala depresi yang lebih parah, tingkat stres yang lebih tinggi, dan beberapa gangguan kejiwaan.

Tanda khas Kleptomania

A. Tidak bisa untuk menahan dorongan mencuri benda yang tidak diperlukan untuk penggunaan pribadi atau karena nilai nya.

B. Meningkatnya rasa ketegangan sesaat sebelum melakukan pencurian.

C. Kesenangan, kepuasan atau kelegaan pada saat melakukan pencurian.

D. Pencurian tidak dilakukan sebagai ungkapan kemarahan atau dendam dan bukan sebagai respon halusinasi.

E. Pencurian tidak dapat dijelaskan dengan ciri-ciri gangguan perilaku.

Kleptomania didiagnosis berdasarkan tanda dan gejala, pengobatannya biasanya melibatkan psikoterapi, terapi medis atau keduanya. Terapi perilaku kognitif, sejenis terapi bicara, dapat membantu orang memahami dorongan dan keyakinan serta perilaku yang tidak sehat, serta berusaha menyadarkannya kearah pemikiran dan perilaku yang lebih sehat, tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Dengan mengenali secara sekilas ini, diharapkan kita bisa menemukan orang dengan gangguan jiwa ini. Dan kita bisa mengambil langkah agar segera di terapi sedini mungkin supaya menghindari menjadi lebih parah.

Semoga kita selalu sehat.


Sumber : psychiatry.org

No comments:

Post a Comment

Suara Medika Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by 5ugarless. Powered by Blogger.