Oleh dr FX Santoso SpA
KASUS
Dalam sebuah perbincangan kecil tentang fish oil atau minyak ikan, timbul sebuah statement : ‘Kalau sudah seumuran kita (di atas 70 tahun), sebaiknya segala macam minyak dihindari, termasuk fish oil’. Benarkah?
Banyak mitos tentang lemak yang beredar dalam masyarakat kita, yang tidak semuanya benar. Sayangnya beberapa mitos tersebut sudah begitu populer, sehingga ditelan mentah-mentah oleh orang awam. Lemak itu membuat badan menjadi gemuk, lemak itu meningkatkan kolesterol. Hindari gorengan karena mengandung minyak (lemak), dan sebagainya dan seterusnya. Ayo kita kenali mitos-mitos seputar lemak di bawah ini.
APA ITU LEMAK
Lemak atau lipid adalah salah satu jenis makronutrien yang penting bagi tubuh manusia, karena makronutrien ini dibutuhkan sel dan jaringan tubuh, sebagai salah satu sumber energi.
Molekul lemak terdiri dari gliserol dan asam lemak.
1. Gliserol adalah sejenis alkohol dengan 3 karbon (C), 5 hidrogen (H) dan 3 gugus hidroksil (OH). Yang dimaksud “alkohol” adalah sebuah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon (C). Jadi bukan alkohol minuman keras atau yang dipakai dalam dunia medis.
2. Asam lemak memiliki rantai hidrokarbon yang panjang dan terikat pada gugus hidroksil.
Asam lemak bisa dibagi menjadi asam lemak jenuh dan tidak jenuh.
a. Asam lemak jenuh, misalnya asam laurat, asam miristat, asam palmitat, asam stearat, dsb.
b. Asam lemak tidak jenuh, misalnya asam linoleat, asam linolenat, asam oleta, dsb.
Juga ada asam lemak esensial dan non esensial.
Asam lemak esensial, misalnya asam lemak omega-3 dan omega-6
Kemudian ada
a. Asam lemak rantai panjang (LCFA) yaitu asam lemak yang mempunyai atom karbon lebih dari 12 atom. Dapat berupa asam lemak jenuh dan tak jenuh. Contohnya asam oleat, linoleat, palmitat, stearat, DNA, dsb.
b. Asam lemak rantai pendek (SCFA) yaitu asam lemak jenuh yang memiliki 6 atom karbon atau kurang. Yang paling banyak adalah asam asetat, asam propionate, dan asam butirat.
JENIS-JENIS LEMAK
Jenis lemak ini ditentukan oleh panjang rantai karbon dan derajat kejenuhan dari asam lemaknya.
Lipid menghasilkan energi lebih dari dua kali bila dibanding dengan karbohidrat dan protein. Meskipun penting untuk sumber energi, konsumsi yang berlebih bisa menyebabkan penimbunan lemak dalam tubuh dan meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan gangguan metabolik lain. Namun tak semua lipid memiliki fungsi yang sama. Sebab dalam jumlah yang tepat lemak dapat menjadi bagian yang penting bagi kesehatan tubuh.
1. Lemak jenuh
Lemak jenuh biasanya berasal dari sumber hewani seperti daging merah, produk susu tinggi lemak, mentega, dan lemak pada kulit unggas.
Umumnya lemak jenuh berbentuk padat pada suhu ruangan. Mengkonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat) dalam darah.
2. Lemak tak jenuh tunggal
Lemak tak jenuh tunggal terkandung dalam minyak zaitun, alpukat, dan beberapa jenis kacang seperti almond dan kenari. Kandungan nutrisi ini memberi dampak positif pada kesehatan jantung dengan meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) dan mengurangi risiko PJK (penyakit jantung koroner).
3. Lemak tak jenuh ganda
Ada 2 golongan lemak tak jenuh ganda yaitu asam lemak omega-3 dan omega-6.
a. Asam lemak omega-3 banyak terdapat pada ikan berlemak, seperti salmon, sarden, tuna, makarel, herring, dan hati ikan cod.
b. Asam lemak omega-6 banyak terdapat pada minyak biji bunga matahari, minyak jagung, dan minyak kedelai.
Kedua kandungan ini sangat penting bagi kesehatan tubuh kita, tetapi tetap perhatikan keseimbangan konsumsinya. Fish oil Omega-3 itu baik untuk kesehatan lho
4. Lemak trans
Lemak trans terbentuk melalui proses hidrogenasi minyak nabati, dan terdapat pada makanan yang digoreng (ayam goreng, kentang goreng, donat, dan gorengan lainnya. Restoran sering memakai minyak terhidrogenasi parsial karena tidak perlu sering diganti); aneka cemilan seperti keripik; makanan yang dipanggang (kue kering, pai, biskuit); makanan cepat saji; makanan frozen seperti pizza, cinnamon roll; termasuk krimer, mentega dan margarine.
Jenis lipid ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menaikkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL, jadi hindari.
Secara alami, dalam jumlah kecil lemak trans juga terdapat dalam produk daging dan susu dari hewan pemamah biak seperti sapi, kambing, dan domba. Kandungan lemak trans ini tidak membahayakan kesehatan asal dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
5. Lemak terhidrogenasi
Lemak terhidrogenasi adalah lemak yang mengalami proses hidrogenasi penuh. Jenis lemak ini biasanya menjadi bahan produk seperti margarin padat dan lemak sayur padat. Kandungan lemak ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, meningkatkan LDL dan menurunkan HDL. Jadi kurang baik, dan hindari sedapat mungkin.
Ber Sam Bung . . . 2
Semoga kita selalu sehat.
No comments:
Post a Comment